Inovasi “Kahayan Inisiatif” Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Berdasarkan Kearifan Lokal: Studi Kasus Di Desa Balukon Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah

Penelitian ini berangkat dari kurangnya minat masyarakat terhadap keberlangsungan lingkungan hidup di Indonesia. Tidak banyak masyarakat mengetahui bagaimana kondisi lingkungan hidup dan budaya atau adat istiadat yang ada disetiap daerah termasuk didalamnya masyarakat lokal. Pada era modernisasi ini, pertumbuhan perekonomian dan industrialisasi berlangsung sangat cepat dikarenakan tingginya tingkat permintaan pasar akan komoditas yang berasal dari sumber daya alam yang berdampak pada keberlangsungan lingkungan hidup. Penelitian ini berusaha menjawab pertanyaan penelitian tentang bagaimana masyarakat desa Balukon yang masih menggunakan nilai-nilai kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam sehingga dapat terus digunakan hingga generasi mendatang namun mulai terdesak dengan datangnya beberapa perusahaan yang ingin mengekploitasi wilayah tersebut. WALHI Kalimantan Tengah selaku organisasi linkungan hidup yang memperhatikan ekosistem lingkungan dan berkehidupan masyarakat lokal desa Balukon memunculkan sebuah inovasi sebagai inovasi baru yang berdasarkan modernisasi dan ilmu pengetahuan namun tetap pada poros kearifan lokal sekaligus didalamnya terdapat politik lingkungan dan kritik terhadap regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Hasil analisis data menemukan bahwa; (1) kiprah WALHI Kalimantan Tengah memberikan sebuah inovasi berdasarkan kearifan lokal yang dilaksanakan di Desa Balukon; (2) lingkungan hidup merupakan kebutuhan setiap elemen yang harus dijaga keberlanjutannya; (3) Mengetahui bahwa dengan adanya sebuah inovasi dalam perwujudan pembangunan berkelanjutan tanpa mengesampingkan nilai luhur kearifan lokal yang ada. Analisis data juga menemukan bahwa munculnya sebuah inovasi yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan merupakan sebuah kebutuhan beberapa elemen untuk menguasai lingkungan hidup sendir